1. BIDANG PERIKANAN
Di desa Nepen ini dari beberapa penduduk salah satunya terdapat yang mempunyai usaha peternakan ikan lele dengan sistem kolam. Ikan lele memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap kondisi air yang
kurang mendukung. Tetapi pada ukuran lele kecil seringkali terjadi
kematian secara massal yang mengakibatkan kerugian pada budidaya ikan
lele. Pada ukuran kecil ikan lele memang terhitung masih rentan
terhadap perubahan lingkungan dan penyakit. Kondisi lingkungan yang
buruk semakin mendukung kematian ikan lele. Kematian pada ikan lele
disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Yang penting
diperhatikan adalah memilih bibit yang baik dan sehat.
Dari
beberapa uraian diatas untuk selajutnya akan kami deskripsikan budidaya ikan
lele pertama-tama melilih bibit indukan yang berkualitas yang suda siap untuk
dikawinkan, untuk lele betina mempunyai ciri-ciri pada jenis kelaminnya
berwarna biru semu coklat dan biasanya perutnya agak kendur sedangakn untuk
lele jantan mempunyai ciri-ciri semu merah .Selanjutnya yang perlu disiapkan
membuat kolam dengan tinggi 30cm dan kawat dengan panjang 1-2 cm .Induk lele
yang sudah untuk dikawinkan pada siang hari dimasukkan kedalam kolam kemudian
pada pagi harinya sudah bertelur atau bisa diibaratkan dalam jangka satu malam
sudah bertelur sudah mengalami masa pembuahan biasannya rata-rata telur setiap
lele meghasilkan telur antara 50-100 ribu .Kemudian setelah bertelur
indukan kita ambil dan dipindahkan tempatnya, air pada kolam kita beri air
berupa air pancuran,sehingga dalam kurun waktu 36 jam telur dipastikan sudah
menetas .
Setelah berumur 17-21 hari bibit ikan
tersebut kemudian dipilih menurut ukuran besar kecilnya,kemudian kita pisahkan
sesuai ukurannya di tempat kolam berbeda.Kemudian setelah bibit lele menginjak
pada umur 15 hari makanan lele kecil yang masih dalam tahap pembibitan berupa
50 s/d 80 takaran setiap 60 ribu ikan lele ini juga tergantung dari kuantitas
ikan lele yang menetas .Setelah umur 21 hari makanan pokok ikan lele
diganti dengan cacing sutra sampai insangnya berukuran 2cm atau lebih ,jika panjang
ikan lele sudah 5-7 cm air diaganti dengan air yang jernih ,setelah menginjak
pada umur 35 hari ikan lele selajutnya diseleksi dan dipanen hingga habis dan
bersih .
Jika dihitung secara detail biaya
budidaya ikan lele dalam kurun sebulan dari biaya pengairan,listrik,cacing
sutra dan makan ikan lele ditotal sejumlah
350-400 ribu rupiah .Hasil rata-rata setiap panen 1-1,5 juta rupiah. Budidaya
ikan lele yang dilakukan oleh Bapak Bambang Sutejo lumayan banyak . Diibaratkan
dalam setiap 4 kali hasil yang pertama saja sudah bisa mengembalikan modal
secara penuh .Bambang Sutejo memilih perkawinan silang antara ikan lele
sangkuriang dengan ikan lele dumbo sehingga membuat hasil yang memuaskan.Ikan
lele sangkuriang itu bericirikan ukuran kecil tapi menghasilkan anak yang
banyak sedangkan ikan lele dumbo berukuran besar tetapi menghasilkan anak yang
sedikit kemudian jika berkeinginan ikan lele tersebut menghasilkan telur banyak
dan berukuran badan yang besar kemudian ia memilih ikan lele dari hasil
persilangan.
Usaha perikanan lele sendiri mulai banyak di minati di
desa Nepen ini dalam kurun waktu terakhir ini usaha ikan lele di desa
Nepen ini banyak yang menggunakan sistem kolam . Berikut salah satu
usaha perikanan lele di desa Nepen :
Untuk lebih jelasnya mengenai usaha perikanan lele mulai dari pembibitan sampai dengan purna jual selain itu juga tersedia pakan ikan lele dengan olahan sendiri dengan harga 7000/kg bisa menghubungi CONTACT PERSON BAMBANG SUTEJO (085647411030)
Harga Bisa Berubah Sewaktu-Waktu
2. BIDANG INDUSTRI TEKSTIL
Tekstil dan produk tekstil merupakan komoditi andalan dari Kabupaten
Boyolali. Produk tekstil yang di produksi di PT HANIL berupa benang dan kain grey putih di produksi
oleh industri skala besar dengan daerah pemasaran USA, Korea, Jepang dan
Ghana. Sedangkan produk yang dibuat oleh Industri Menengah dan kecil
meliputi kemeja, kaos, pakaian jadi, daster jaket dan lain-lain untuk
pemasaran lokal dan regional. Area luas PT HANIL mencakup 2 dukuh di desa Nepen diantaranya dukuh Hendrokilo dan Nepen sehingga dengan adanya PT HANIL akan menambah luasnya lapangan pekerjaan serta berimbas pada penduduk sekitar Nepen dalam mengurangi pengangguran. Inilah beberapa foto usaha tekstil PT HANIL 2nd Factory :
3. BIDANG INDUSTRI MEBEL
Industri pengolahan kayu di desa Nepen sebagian besar dalam pembuatan furniture seperti Almari,Kursi,Meja dll . Industri mebel ini sebagaian besar terdapat di dukuh kembang dan lebak .Industri mebel ini terdapat 2 yaitu industri yang berskala kecil dan menengah ,dengan jumlah tenaga kerja beberapa dari luar desa .Untuk lebih lengkapnya terdapat sekilas gambar tentang industri mebel di desa Nepen sebagai berikut:
Untuk rincian dari beberapa harga barang produksi per unit sebagai berikut :
1.
Lemari ukuran standar = Rp 200.000 s.d 500.000
2. Bupet
ukuran standar = Rp 150.000 s.d 400.000
3. Kursi
ukuran standar = Rp 65.000 s.d 100.000
4. Meja
ukuran standar = Rp 45.000 s.d 50.000
Untuk lebih rinci
laporan keuangan,Suwandi Mebel tidak menggunakan laporan sesuai sistematika
keuangan yang resmi. Usaha ini hanya membuat laporan laba-rugi dan arus kas,
dengan perincian biaya sbb, (dalam bulan) :
• Kayu, 2 meter Rp 50.000 * @ 20
= Rp 1.000.000
• Cat kayu 1 kaleng besar Rp 30.000*@ 15 = Rp 450.000
• Ampelas 1 lembar Rp 2000*@50 = Rp 100.000
• Kaca Nako ukuran 50cmx30cm Rp 30.000*20 = Rp 600.000
• Lem kayu ( fox ) 1 kaleng besar Rp 20.000*10 = Rp 200.000
• Biaya transportasi = Rp 50.000 += Rp 2.400.000
Harga Bisa Berubah Sewaktu-Waktu
4.
BIDANG SEKTOR PERTANIAN
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai
budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta
pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa
pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan.
Sebagian besar
petani Desa Nepen menanam padi sebagai tanaman utama.Adanya irigasi teknis dari
umubul langse memungkinkan petani menanam padi hingga 2 sampai dengan 3 kali
pertahun dengan hasil panen rata-rata mencapai 10 ton/ha. Namun pada saat ini Desa Nepen sudah
mulai ada diversifikasi tanaman pertanian.Sebagai petani menanam tanaman
holtikultura seperti timun, kacang panjang, dan cabai sebagai alternatif
tanaman pertanian selain padi.
Selain itu
juga terdapat rincian hasil panen desa nepen sebagai berikut :
· Tanaman padi dan palawija
1. Luas
tanaman padi tahun ini : 35 ha
2. Nilai
Produksi Tahun Ini : Rp 840.000.000
3. Biaya
Pemupukan :Rp 81.270.000
4. Biaya
Bibit :Rp
7.000.000
5. Biaya
Obat :Rp
15.750.000
6. Biaya
Lainnya :Rp
35.000.000
·
Tanaman Jagung
1. Luas
Tanaman Tahun Ini : 13 Ha
2. Nilai
Produksi Tahun Ini : Rp 504.000.000
3. Biaya
Pemupukan : Rp
23.166.000
4. Biaya Bibit :
Rp 3.900.000
5. Biaya
Obat : Rp
2.600.000
6. Biaya
Lainnya : Rp
13.000.000
·
Tanaman Ubi-Ubian
1. Luas
Tanaman Tahun Ini : 10 Ha
2. Nilai
Produksi Tahun Ini : Rp 60.000.000
3. Biaya
Pemupukan : Rp
15.420.000
4. Biaya
Bibit : Rp
1.000.000
5. Biaya
Obat : Rp
1.000.000
6. Biaya
Lainnya : Rp
5.000.000
·
Tanaman Sayur-Sayuran
1. Luas
Tanaman Tahun Ini : 1 Ha
2. Nilai
Produksi Tahun Ini : Rp 36.000.000
3. Biaya
Pemupukan : Rp 1.200.000
4. Biaya
Bibit :Rp
1.200.000
5. Biaya
Obat :Rp
1.200.000
6. Biaya Lainnya :Rp
1.000.000
·
Tanaman Tembakau
1. Luas
Tanaman Tahun Ini : 10 Ha
2. Nilai
Produksi Tahun Ini : Rp
300.000.000
3. Biaya
Pemupukan : Rp
23.000.000
4. Biaya
Bibit :Rp
59.400.000
5. Biaya
Obat :Rp
6.000.000
6. Biaya
Lainnya :Rp
10.000.000
Selain
usaha pertanian yang telah di sebutkan diatas terdapat usaha dibidang pertanian
lainnya yaitu pengolahan pupuk
organik yang berada di desa
Nepen pengolahan pupuk di Desa Nepen ini menekankan produksi berupa pupuk
kompos yang artinya pupuk yang
dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan
organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa
mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa
bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling
populer adalah cacing tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode
membuat pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak
melibatkan udara).Beberapa karakteristik dari pupuk organik adalah sebagai
berikut :
1. Sumber nutrisi tanaman lengkap.
2. Memperbaiki struktur tanah.
3. Meningkatkan kapasitas tukar kation
4. Meningkatkan daya simpan air.
5. Meningkatkan aktivitas biologi tanah.
Untuk pupuk dijual dengan harga beraneka ragam rata-rata per kg ada yang Rp . 250 , Rp . 350 sedangkan setiap satu per sag pupuk berisi antara 40 kg dan 50 kg bisa kita kalikan harga nya
- Rp. 250 x 40 kg = Rp 10.000,00
- Rp. 350 x 50 kg = Rp 17.500,00
Mungkin itu beberapa daftar harga pupuk organik yang dijual kepada konsumen ,untuk area pemasarannya melingkupi daerah Jawa Tengah dan sekitarnya dalam menjual hasil produksinya.
Untuk lebih jelasnya mengenai bidang pertanian di desa Nepen adalah sebagai berikut :
Untuk lebih jelasnya mengenai proses
produksi pengolahan serta pendistribusian pupuk organik bisa menghubungi CONTACT PERSON BAPAK ADI (08562818119).Selaki
pemilik usaha pengolahan pupuk organik
Harga Bisa Berubah Sewaktu-Waktu